BACAMALANG.COM – Dr. Sri Untari MAP, saat melakukan monitoring di Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, di Singosari Malang, Jumat 12/6 kemarin. Dalam kunjungan itu ia menyarankan agar BLK Wonojati bersinergi dengan perusahaan atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jawa Timur.
“Saran saya adalah bersinergi. Cara ini banyak yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan Corporate Sosial Responbility (CSR) perusahan,” kata Sri Untari.
Untari mengatakan, bahwa BLK wonojati fokus pada tanaman agrobis dan pengolahan tanaman pangan. Sementara itu yang menjadi keluhan BLK ialah persoalan anggaran pelatihan.
Menurutnya, seluruh anggaran saat ini dikonsentrasikan untuk recovery Covid-19. Bahkan anggaran sebesar Rp. 2,6 Trilyun semuanya terkonsentrasi pada penanganan Covid-19. Ia meyakini bekerjasama dengan BUMD menjadi sebuah keharusan, serta menyelesaikan persoalan pelatihan di BLK.
“Solusinya adalah, memanfaatkan CSR perusahaan, sehingga program-program yang sudah dirancang, bisa tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan”, ucapnya.
Sri Untari menambahkan, pelatihan tetap harus dilakukan dan meminimalìsir adanya kontak fisik selama masa pandemi. Namun bagi BLK tidak ada masalah karena sudah memiliki Mobil Trining Unit (MTU) untuk trining onthe spot.
MTU ini bisa datang ke peserta ini trobosan bagus. Sehingga para peserta tidak harus datang ke BLK. Ia berharab MTU menjadi solusi pelatihan bagi masyarakat disaat pendemi Covid 19.
“Nah harus dikembangkan dengan cara melibatkan peranan CSR dari perusahaan, apabila angaran tidak mencukupi. Sekaligus MTU ini akan menjawab recoveri Covid-19 dari urusan ekonomi,” imbuhnya.
Selaik itu, Untari juga meminta BLK Wonojati untuk bisa kembali menyusun progam yang taktis dan bisa diimplememtasikan.
“Saya kira jalinan kerjasama dengan SMK juga perlu dilakukan, karena ini akan menjadi sinergi, yang bisa saling menguntungkan kedua belah pihak,”urainya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan terkait kemunculan managemen baru dari go food yang akan memiliki dapur sediri dan tidak lagi melibatkan UMKM.
Dengan adanya MTU ini, maka BLK bisa langsung memberikan pelatihan makanan kepada para UMKM agar tidak kehilangan pendapatan.
“Yang harus kita lakukan adalah suport untuk meningkatkan kualitas UMKM, melalui jejaring pemerintah agar tidak kelihalangan pasar,” pungkas Sri Untari. (Lis/Red)