BACAMALANG.COM – Adanya pandemi selayaknya tidak menjadikan generasi Milleneal mati gaya dan larut dalam keputusasaan namun harus terus mengisi masa muda dengan kiprah positif yang menginspirasi.
Salah satu kisah sukses yang pantas disimak adalah kiprah Afifa (19) mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sukses menggeluti bisnis entertainment.
“Alhamdulillah saya menjalankan bisnis entertainment menjadi founder talent model dan manajer band kampus. Yang modelling sudah aktif event sejak dua Minggu lalu. Lumayan dalam seminggu bisa sampai 2 kali event,” terang Afifa, Selasa (21/7/2020).
Gadis asal Ampelgading ini menuturkan, menjadi manager band sekaligus merangkap vokalis, sudah dijalani 9 bulan.
“Dari saya menjadi mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah baru 2 bulan lamanya ternyata sudah bisa dipercayai menjadi manager band di salah satu band yang ada di UKM di kampus saya. Lumayan bisa dapat uang sampai Rp 300.000 dari endors,” papar Afifa bersemangat.
Ia menuturkan, untuk menjadi seperti sekarang, kuncinya hanya satu yaitu keahlian berkomunikasi dengan orang lain dan suka bergaul.
Gadis yang pandai bernyanyi ini menjelaskan, dirinya menjadi founder dan manajer talent model, sekitar 3 minggu yang lalu.
“Saya mendirikan talent model ingin memberikan wadah kepada orang orang yang memiliki kemauan tinggi untuk belajar di dunia modelling. Di dalam management ini saya menjadi founder sekaligus mentor untuk 20 model,” urai gadis yang juga anggota komunitas You Tuber Rutherford ini.
Selain menjalankan bisnis talent model, ia juga mengelola manajemen band UKM kampus bernama Roasted Band beraliran rock.
“Menurut saya menjadi manajer itu sangat asyik, dikarenakan band yang saya manajeri ada orang-orang yang lebih tua dari saya. Maka saya bisa sharing dengan orang yang lebih dewasa. Menjadi manager juga bisa menambah relasi, dan mengajarkan kepada saya bagaimana caranya saya amanah dalam mengemban tugas,” tukas Afifa.
Produktif Saat Pandemi
Saat pandemi Afifa merasa prihatin, namun tetap produktif berkarya.
“Jelas saya prihatin dalam kondisi pandemi dan PSBB kemarin. Tapi saya bersyukur karena tetap bisa produktif,” ujar Afifa.
Afifa mengungkapkan, saat PSBB dan puncak pandemi kemarin sangat menghambat kegiatan dan banyak event dicancel.
“Sempat prihatin sejenak. Event maupun jadwal perform band yang terpaksa dicancel, jadwal latihan yang harus dihentikan mendadak. Untuk itu saya selalu mencari kesibukan dimasa pandemi dengan mengisi materi lewat class online di google meet untuk sharing dan bertukar pendapat,” jelas Afifa.
Ia mengatakan, dirinya sering melihat masyarakat selalu panik dengan berita simpang siur akan pandemi.
“Untuk membangkitkan optimisme mereka, menurut saya adalah dengan menyaring berita dengan hati-hati. Dengan situasi seperti ini banyak orang memanfaatkan untuk menyebar berita hoax dan akhirnya masyarakat mengalami kepanikan. Maka dari itu, untuk membangkitkan optimisme masyarakat saya sering memberikan saran untuk bersikap tenang tapi tetap melakukan protokol kesehatan,” ungkap Afifa.
Ia mengatakan, sebetulnya semua ia lakukan berlandaskan niat dan keikhlasan. “Saya tidak pernah meminta imbalan apapun. Menjadi manager sudah menjadi kebanggaan saya tersendiri. Untuk itu saya tidak pernah memikirkan tentang nafkah, gaji atau apapun itu bentuknya. Selain itu, menjadi founder di management model memang ada nafkah yang menjanjikan, tapi saya tidak pernah mau menikmati hasil itu sendiri, terkadang bayaran itu saya berikan kepada talent saya kembali berupa sesuatu yang mereka sukai,” tandas Afifa.
Ia mengungkapkan dirinya mempunyai harapan agar bisnis modelling semakin berkembang dan maju.
“Harapan saya ke depan, semoga saya bisa mengembangkan bisnis modelling menjadi lebih baik sehingga bisa memberikan wadah untuk orang-orang yang memiliki kemauan tinggi untuk belajar di dunia modelling. Harapan saya semoga band yang saya manajeri bisa sukses,” papar Afifa. mengakhiri. (had/red)